Eveline Sanita Injaya, Sosok Vital PSBS Pilih Mundur karena Kisruh Internal

4 days ago 10
ARTICLE AD BOX

Football5Star.net, Indonesia – PSBS Biak terancam kehilangan salah satu sosok vitalnya, yakni Eveline Sanita Injaya karena banyak kegaduhan dalam manajemen. Bahkan, dia pun telah memberikan ancamannya akan segera pergi bila konflik internal tak jua reda.

Sosok Eveline Sanita Injaya memang begitu vital di skuat Badai Pasaifik itu. Sejak kedatangannya, tim sukses meraih lima kemenangan, tujuh imbang, dan tiga kekalahan. Mereka pun kini bertengger di posisi ketujuh klasemen sementara Liga 1 2024-25, suatu prestasi yang sangat luar biasa. Sebab, mereka merupakan klub baru yang promosi ke Liga 1 usai menjuarai Liga 2 2023-24.

PSBS Biak kini menyisahkan dua pertandingan lagi melawan Arema FC dan Dewa United. Tim yang suporternya bernama Napi Bongkar itu akan berusaha keras agar tetap berada di papan atas pada klasemen akhir Liga 1 2024-25.

Eveline Sanita Injaya, Sosok Vital PSBS Pilih Mundur karena Kisruh InternalPSBS
Promo Football5star 1

“Untuk saya, ini menjadi suatu pencapaian yang luar biasa. Kami sempat terseok-seok di awal putaran kedua Liga 1 2024/2025. Tapi ternyata kami bisa bangkit dan sekarang duduk di posisi keenam. Ini apresiasi yang sangat besar untuk manajemen tim, ofisial, dan pemain,” kata Eveline, Rabu (14/5/2025).

Eveline melihat ada tekad yang sangat luar biasa dari para pemain baik di dalam latihan dan pertandingan. Namun, kesuksesan tim saat ini ternyata berbanding terbalik dengan suasana di dalam manajemen tim tersebut.

“Belakangan ini terjadi sedikit kegaduhan di internal manajemen. Mungkin lebih ketidakcocokan dalam manajemen saja. Saya merasa di dalam PSBS Biak ini seperti ada dua manajemen. Jadi bentrok terus,” kata Eveline.

Eveline Sanita Injaya Akhirnya Pilih Mundur

Eveline akhirnya mengambil keputusan untuk mundur dari jabatannya saat ini selepas Liga 1 2024-25 berakhir. Sebagai bentuk tanggung jawab, dia akan menyelesaikan tugasnya di sisa dua pertandingan lagi.

Keputusan itu sudah bulat karena ia merasa tidak nyaman bekerja di dalam manajemen. Setiap langkah dan keputusan yang mau diambilnya, selalu diintervensi.

“Saya tidak leluasa mengambil keputusan. Banyak intervensi juga. Mungkin masalah terbesarnya ya ada di dana. Saya sebagai Presiden Direktur PSBS Biak tidak bisa menjalankan kewajiban saya sepenuhnya,” kata Eveline.

“Ini tidak membuat saya nyaman untuk bekerja. Saya sebagai salah satu petinggi di klub ini tidak bisa mengambil keputusan sesuai yang saya inginkan.”

Eveline cerita, pemilik saham mayoritas di PSBS Biak sempat menyetop sumber dana operasional tim karena permasalahan di internal manajemen. Menurut Eveline, ini yang membuat kondisi di internal manajemen skuat berantakan.

Eveline Sanita Injaya, Sosok Vital PSBS Pilih Mundur karena Kisruh InternalPSBS

“Dalam tiga bulan terakhir, pemegang saham menarik diri untuk menyetop dukungan kepada kami karena kegaduhan itu. Dan selama tiga bulan itu ada permasalahan tunggakan gaji dan hutang ke beberapa vendor. Ini yang membuat saya tidak nyaman menjalani profesi sebagai Presiden Direktur PSBS Biak,” kata Eveline.

Melihat suasana di dalam manajemen tim semakin kacau, Eveline memohon kepada pemilik saham untuk masuk lagi membantu tim. Eveline tidak mau marwah sepak bola di Papua jelek karena adanya isu keterlambatan gaji.

“Pemain-pemain juga sudah banyak yang memberikan komplain langsung kepada saya karena telat gaji, bonus, dan lain-lain. Setelah pemegang saham itu masuk lagi, baru sekarang kami bisa menyelesaikan dua laga terakhir di musim ini,” kata Eveline.

Eveline mengatakan suasana yang tidak nyaman di dalam manajemen membuat ada usulan dari seseorang untuk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PSBS Biak. RUPS itu semula ingin digelar di Biak pada Rabu (14/5/2025).

Eveline dan pemilik saham mayoritas sudah hadir di Biak. Namun, tiba-tiba ada satu hal yang membuat RUPS itu batal digelar. Eveline sangat menyayangkan itu. Sebab, dengan RUPS ini akan terlihat masa depan tim kebanggaan Biak tersebut ke depan yang masih bertahan di kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia

“Semula kami dari manajemen sepakat untuk melakukan RUPS pada 14 Mei 2025 di Biak. Tanggal tersebut sudah ditentukan oleh salah satu pemegang saham minoritas. Tapi saat H-2, orang tersebut memutuskan untuk membatalkan RUPS. Hal ini yang membuat saya semakin tidak nyaman berada.”

“Bagi saya PSBS adalah tim penting. Kami seperti keluarga dengan para pemain dan pelatih. Kami memikirkan masa depan tim ini seperti apa untuk ke depan setelah bertahan di Liga 1,” kata Eveline.

Di balik kegaduhan ini, Evelin sangat bangga dengan kinerja pemain tim pelatih. Fabiano Beltrame dkk tetap profesional menjalankan tugasnya demi membawa Badai Pasifik berprestasi.

“Saya sangat bangga dengan pemain walaupun ada kegaduhan ini. Sebagai tanggung jawab, saya akan tetap bersama tim hingga akhir musim. Mari berjuang bersama-sama,” tutup ibu dari tiga anak itu.

Promo Football5star 1
Read Entire Article