Igor Tudor: Masih Banyak yang Harus Saya Perbaiki di Juventus

Football5Star.net, Indonesia – Pelatih Juventus, Igor Tudor sangat puas dengan pengalaman di minggu pertamanya melatih I Bianconeri. Namun dia menyebut masih banyak hal yang harus ia perbaiki.

Tudor ditunjuk menggantikan Thiago Motta pada akhir Maret kemarin dan berhasil meraih kemenangan 1-0 melawan Genoa pada debutnya.

Football Italia

Tantangan kedua Tudor adalah melawan AS Roma pekan ini (7/4/25) dan dia menyebut banyak hal yang masih harus ia perbaiki.

“Saya senang dengan minggu pertama penuh saya, itu minggu yang bagus. Kami berlatih pada dua fase yang berbeda, pada bola mati dan pada kekuatan fisik kami. Saya melihat para pemain memiliki keinginan untuk bermain dengan baik,” ucap Tudor seperti dilansir Football5Star dari Football Italia.

“Kami harus berkembang dari pertandingan ke pertandingan. Saya sangat percaya pada pekerjaan yang telah kami lakukan selama seminggu, mengerjakan semua konsep yang berbeda.

“Kami harus mengerjakan semuanya: Gaya, struktur, identitas, fase pertahanan. Tim seperti Juventus tidak boleh menyerah pada apa pun. Ada label untuk pelatih, tetapi sering kali itu tidak mencerminkan kenyataan. Tim saat ini harus mengerjakan semuanya dan tidak melewatkan satu hal pun.”

Igor Tudor: Laga Lawan AS Roma Tidak Menentukan

Istimewa

Juventus saat ini berada di posisi kelima dengan 55 poin dan AS Roma berada di bawahnya dengan 52 poin. Laga ini tentu akan krusial untuk perebutan empat besar sekaligus perebutan zona Eropa. Namun Tudor merasa laga ini tidak menentukan.

“Ini pertandingan penting, tetapi tidak menentukan. Ini pertandingan penting dan kami akan melawan tim dengan serangkaian hasil yang sangat baik. Kami ingin berkonsentrasi pada diri sendiri dan menerapkan hal-hal yang telah kami kerjakan,” ucapnya.

“Ranieri membuat perbedaan, itu jelas terlihat bagi semua orang. Saya selalu menikmati jenis pertandingan ini, saya memikirkan para pemain. Ada kesulitan di mana-mana, mereka adalah tim yang terorganisasi dengan baik, kami tidak bisa fokus pada individu.”