ARTICLE AD BOX
Tel Aviv -
Badan keamanan Israel, Shin Bet, telah mempersiapkan sebuah bungker di wilayah Yerusalem untuk para pemimpin negara Yahudi tersebut jika terjadi serangan besar-besaran dari Iran dan sekutunya. Bungker itu bisa digunakan untuk para pemimpin Israel tetap bekerja meskipun serangan melanda.
Seperti dilansir RT, Senin (5/8/2024), informasi tersebut disampaikan oleh seorang jurnalis Israel bernama Ben Caspit dalam laporannya pada Sabtu (3/8) waktu setempat. Tel Aviv diketahui sedang mengantisipasi serangan balasan dari Iran dan sekutu serta proksinya, terutama Hamas dan Hizbullah.
Serangan balasan itu berkaitan dengan kematian dua pejabat tinggi Hamas dan Hizbullah dalam dua serangan terpisah di Teheran, Iran dan di Beirut, Lebanon pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan Caspit dalam laporannya bahwa "bungker komando dan kendali" yang baru dipersiapkan itu "dimaksudkan untuk melancarkan perang oleh para elite politik-keamanan negara". Dengan kata lain, pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu bisa tetap beroperasi dari bawah tanah jika terjadi perang skala penuh.
Dia menyebut fasilitas bawah tanah itu "terhubung ke lubang" yang ada di bawah pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, dan ke "semua bungker lainnya" yang tersebar di seluruh wilayah Israel.
"Ini memungkinkan untuk ditinggali lama dan kebal terhadap semua jenis senjata," sebut Caspit, tanpa mengutip sumber apa pun dalam laporannya.
Israel saat ini sedang bersiap menghadapi serangan dari Iran, yang telah bersumpah akan membalas kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan di Teheran pada Rabu (31/7) pekan lalu. Teheran merupakan pendukung utama Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.
Para pejabat Amerika Serikat (AS), yang tidak disebut namanya, mengatakan kepada Axios pada Sabtu (3/8) bahwa Washington memperkirakan serangan akan dimulai pada Senin (5/8), dan bahwa kelompok Hizbullah bisa ikut membalas dendam atas pembunuhan komandan mereka, Fuad Shukr, di Beirut oleh Israel.
Simak juga Video 'Ultimatum Netanyahu: Kami Akan Menuntut Harga Mahal Atas Tindakan Permusuhan':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.