ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Situasi memanas! Pemerintah Israel melontarkan peringatan kepada kelompok Hizbullah di tengah kemungkinan serangan pembalasan kelompok perlawanan di Lebanon tersebut dan sekutu-sekutunya terhadap Israel.
"Jika mereka berani menyerang kami, mereka akan membayar harga yang mahal," kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, dilansir kantor berita AFP, Senin (5/8/2024).
Hizbullah, yang telah saling serang dengan pasukan Israel sejak perang Gaza pecah pada bulan Oktober, mengumumkan kematian dua petempurnya akibat serangan Israel pada Minggu (4/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Kesehatan Lebanon juga mengatakan serangan Israel di desa perbatasan Hula tersebut menewaskan dua orang.
Kantor berita resmi Lebanon, National News Agency telah melaporkan serangan Israel di berbagai wilayah Lebanon selatan, setelah Hizbullah mengatakan telah kembali menembakkan rentetan roket ke Israel utara.
Militer Israel mengatakan sebagian besar dari 30 proyektil yang diluncurkan dari Lebanon tersebut berhasil dicegat.
Sirene kembali berbunyi pada Senin pagi waktu setempat di wilayah Galilea Atas di Israel utara setelah "sejumlah target udara mencurigakan diidentifikasi melintas dari Lebanon", kata militer Israel.
Serangan itu memicu kebakaran dan seorang perwira serta seorang prajurit terluka, katanya di Telegram.
Kekerasan lintas batas sejak Oktober tersebut telah menewaskan sekitar 547 orang di Lebanon, sebagian besar petempur, tetapi juga termasuk 115 warga sipil, menurut penghitungan AFP.
Simak Video 'Ultimatum Netanyahu: Kami Akan Menuntut Harga Mahal Atas Tindakan Permusuhan':
(ita/ita)