Warning: session_start(): open(/home/bolaxp/public_html/src/var/sessions/sess_ca581294978f9ae823c45ef19adeda04, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/bolaxp/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/bolaxp/public_html/src/var/sessions) in /home/bolaxp/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Mantan Analis CIA Dituduh Jadi Agen Korsel, Imbalannya Tas Mewah - Bolaxp

Mantan Analis CIA Dituduh Jadi Agen Korsel, Imbalannya Tas Mewah

5 months ago 50
ARTICLE AD BOX

Washington DC -

Seorang mantan analis Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (AS) atau CIA, yang juga mantan pejabat Gedung Putih, didakwa oleh jaksa AS atas tuduhan bekerja sebagai agen pemerintah Korea Selatan (Korsel).

Tindakan itu dilakukan perempuan tersebut dengan imbalan tas mewah, makan malam mahal dan barang-barang mewah lainnya dari Seoul.

Seperti dilansir AFP, Rabu (17/7/2024), dokumen dakwaan setebal 31 halaman yang diajukan jaksa AS ke pengadilan federal New York pada Senin (15/7) waktu setempat menuduh Sue Mi Terry gagal mendaftar sebagai agen asing dan mengungkapkan informasi pemerintah AS kepada intelijen Korsel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Atas arahan pejabat pemerintah ROK (Republik Rakyat Korea - nama resmi Korsel), Terry mengadvokasi posisi kebijakan ROK... mengungkapkan informasi non-publik pemerintah AS kepada para petugas intelijen ROK, dan memfasilitasi akses bagi para pejabat pemerintah ROK kepada para pejabat pemerintah AS," demikian disebutkan dalam dokumen dakwaan terhadap Terry.

Sebagai imbalan atas jasanya, menurut dokumen dakwaan itu, Terry mendapatkan hadiah tas merek Louis Vuitton seharga US$ 3.450 (Rp 55,5 juta), tas merek Bottega Veneta seharga US$ 2.950 (Rp 47,5 juta), dan mantel Dolce & Gabbana seharga US$ 2.845 (Rp 45,8 juta), serta barang-barang lainnya.

Tidak hanya itu, Terry juga dibawa oleh handler-nya dari Seoul ke beberapa restoran berbintang Michelin dan mendapatkan pembayaran rahasia sebesar US$ 37.000 (Rp 596 juta) yang disalurkan kepada lembaga think-tank yang menjadi tempatnya bekerja.

Dakwaan itu mencakup potongan gambar yang diambil dari kamera keamanan yang menunjukkan Terry bertemu dengan handler-nya dari Korsel di toko-toko barang bermerek di Washington DC untuk mendapatkan hadiah tas tangan mewah.

Selain sempat menjadi analis CIA, Terry juga pernah bekerja di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih. Dia saat ini menjadi peneliti senior studi Korea pada Dewan Hubungan Luar Negeri.

Simak juga Video 'Korsel Gelar Latihan Militer di Perbatasan, Adik Kim Jong Un Geram':

[Gambas:Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Read Entire Article