Mikel Arteta Kesal kepada Gianluigi Donnarumma

3 days ago 9
ARTICLE AD BOX

Football5Star.net, Indonesia – Mikel Arteta kecewa berat oleh kegagalan Arsenal lolos ke final Liga Champions 2024-25 setelah kalah agregat 1-3 dari Paris Saint-Germain pada dua laga semifinal. Dia merasa The Gunners adalah tim terbaik dan lebih pantas bermain di partai puncak. Secara khusus, dia kesal kepada kiper PSG, Gianluigi Donnarumma.

“Jika Anda lihat dua laga (semifinal), pemain terbaik mereka di lapangan adalah sang kiper. Dia selalu jadi sosok pembeda bagi mereka pada pertandingan,” urai Mikel Arteta seperti dikutip Football5Star.net dari BBC. “Dalam 20 menit awal saja, seharusnya skor sudah 3-0 (untuk Arsenal).”

Gianluigi Donnarumma dipuji Mikel Arteta.Getty Images

Arteta menambahkan, “Seratus persen, dari yang saya lihat, saya pikir tak ada tim yang lebih baik (dari Arsenal) di kompetisi ini. Namun, kami tersingkir. Kompetisi ini soal dua kotak dan di kedua kotak itulah adanya striker dan kiper. Pada dua laga, striker dan kiper mereka jadi yang terbaik.”

Itu bukan tanpa sebab. Pada 2 leg semifinal, Donnarumma memang tampil apik. Di Stadion Emirates, dia membuat 5 penyelamatan. Sementara itu, di Parc des Princes, dia mengukir 3 penyelamatan. Total 8 penyelamatan itu membuat Arsenal hanya mampu mencetak 1 gol.

Promo Football5star 2

Pelajaran bagi Mikel Arteta

Bagi Mikel Arteta, kegagalan Arsenal di semifinal Liga Champions 2024-25 ini jadi pelajaran sangat berharga. Dia tahu persis apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki The Gunners agar dapat tampil lebih baik dan lebih berprestasi lagi pada musim-musim ke depan.

“Ada hal ekstra yang Anda butuhkan untuk melaju jauh di kompetisi ini. Kami sudah begitu dekat dan pada waktu yang lama dalam dua pertandingan, kami adalah tim yang lebih baik dari mereka. Namun, kami tak berhasil dan itu sangat menyakitkan,” kata Arteta lagi.

Mikel Arteta bersama Martin Odegaard.Getty Images

Lebih lanjut, manajer asal Spanyol tersebut mengungkapkan, “Jika ingin memenangi kompetisi ini, kami harus menyadari hal itu. Sangat jelas ada hal-hal yang belum kami miliki. Kami tak bisa hanya memahami dan menerima begitu saja kami tersingkir. Itu bukan cara pandang saya.”

Hal ekstra itu juga dibutuhkan Arsenal di Premier League. Patut dicatat, untuk kali ketiga secara beruntun, The Gunners hanya finis sebagai runner-up di kasta tertinggi kompetisi Liga Inggris tersebut. Pada dua musim lalu, mereka bahkan mampu meraih lebih dari 80 poin.

Promo Football5star 2
Read Entire Article