Pep Guardiola Akui Ini Musim Tersulit Dalam Karier Kepelatihannya

Football5Star.net, Indonesia – Pelatih Manchester City, Pep Guardiola mengakui bahwa ini adalah musim tersulitnya sebagai pelatih. Guardiola mengatakan bahwa musim ini lebih menuntut dari sebelumnya.

Man City saat ini berada di posisi ketiga di Premier League dengan tiga laga sisa. Mereka hanya menghabiskan musim memperebutkan zona Liga Champions di liga dan tersingkir dari babak play-off di Liga Champions.

Walaupun mereka lolos ke final Piala FA, Pep mengatakan bahwa ini adalah musim tersulitnya.

“Ini adalah (musim) yang paling sulit, itu sudah pasti. Ini lebih menuntut. Jauh lebih banyak,” ucap Pep seperti dilansir Football5Star dari The Guardian.

Bein Sports

“Ketika Anda tidak menang, itu lebih menuntut secara emosional dan persiapan, dan suasana hati dan segalanya. Ini lebih sulit daripada musim-musim sebelumnya saat kami bermain untuk meraih gelar.

“Kami tidak memenangkan satu pertandingan pun selama berbulan-bulan, kami tidak mampu memenangkan banyak pertandingan. Memang berat, tetapi kami tidak menang. Ini bisnis: Anda harus memenangkan pertandingan.

“Jika tidak, Anda tidak akan bisa berada di sini lain kali. Kami mewakili masyarakat, mewakili klub, jadi Anda harus melakukan pekerjaan Anda sebaik mungkin.

“Dan hari ini, musim ini, kami tidak melakukannya. Jadi kami berada pada standar tertinggi dan kami mengabaikannya. Bahkan dengan itu, saya akan mengatakan itu bisa lebih buruk.”

Pep Guardiola: Kami Harus Buktikan Diri

Getty Images

Pada sisa musim ini, Pep mengatakan bahwa Man City hanya harus membuktikan diri di sisa laga.

“Setiap kali kami harus membuktikan diri. Jika Anda mengatakan tidak perlu membuktikan apa pun, itu sepenuhnya salah dan Anda harus pensiun,” katanya.

“Orang-orang membayar tiket untuk datang ke stadion dan saya harus membuktikan diri lagi dan saya mengecewakan diri sendiri ketika semuanya tidak berjalan dengan baik.

“Saya akan mengatakan saya baik atau buruk di akhir karier saya, tetapi saat ini saya harus membuktikan diri di setiap pertandingan. Hidup tidak hanya untuk kenangan.”