Warning: session_start(): open(/home/bolaxp/public_html/src/var/sessions/sess_fcd5f6ba06015f0a342398ddbcce7860, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/bolaxp/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/bolaxp/public_html/src/var/sessions) in /home/bolaxp/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Presiden Brasil Pecat Menteri HAM karena Tuduhan Pelecehan Seks - Bolaxp

Presiden Brasil Pecat Menteri HAM karena Tuduhan Pelecehan Seks

3 months ago 20
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva memecat Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Silvio Almeida pada Jumat (6/9) waktu setempat. Pemecatan ini dilakukan menyusul tuduhan bahwa pria berumur 48 tahun itu melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa wanita.

"Mengingat tuduhan berat terhadap menteri Silvio Almeida dan setelah memanggilnya untuk berbicara... Presiden Lula memutuskan untuk mencopot kepala Kementerian Hak Asasi Manusia dan Kewarganegaraan," kata kepresidenan Brasil dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (7/9/2024).

"Presiden menganggap kemungkinan menteri tersebut tetap menjabat adalah tidak dapat dipertahankan mengingat sifat tuduhan tersebut," demikian pernyataan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataan selanjutnya, Almeida mengatakan: "Saya meminta presiden Lula untuk memberhentikan saya."

"Itu akan memberi saya kesempatan untuk membuktikan ketidakbersalahan saya dan pulih dari ini," katanya.

Skandal ini adalah yang pertama kali melibatkan anggota pemerintahan Lula sejak veteran sayap kiri itu kembali berkuasa pada Januari 2023.

Sebelumnya, situs berita Metropoles melaporkan pada hari Kamis, bahwa asosiasi Me Too Brasil telah menerima pengaduan terhadap Almeida dari beberapa wanita, termasuk Menteri Kesetaraan Ras Anielle Franco.

Almeida, seorang pengacara dan profesor yang dianggap sebagai salah satu intelektual terkemuka Brasil, membantah tuduhan tersebut sebagai "kebohongan", yang bertujuan mencoreng citra "seorang pria kulit hitam yang menduduki posisi penting di kantor publik."

Polisi federal mengatakan pada hari Jumat, bahwa mereka akan menyelidiki klaim tersebut. Komisi etik presiden mengatakan bahwa pihaknya juga telah meluncurkan penyelidikan.

(ita/ita)

Read Entire Article