ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Pelatih Napoli, Antonio Conte kesal setelah timnya ditahan imbang Genoa 2-2 (12/5/25). Conte menyebut Napoli kehilangan “bonus” untuk meraih Scudetto.
Disaat Inter terlihat lebih fokus ke Liga Champions dengan memainkan pemain-pemain pelapis di dua laga Serie A terakhirnya namun masih bisa meraih kemenangan, Napoli justru terpleset melawan Genoa yang sejatinya sudah tak mengincar apa-apa lagi di sisa musim ini.
Napoli unggul dua kali lewat Romelu Lukaku dan Giacomo Raspadori, tapi disamakan oleh gol bunuh diri Alex Meret dan gol Johan Vazquez.

“Genoa melepaskan dua tembakan ke gawang dan mencetak keduanya. Hal-hal seperti ini juga terjadi dalam sepak bola, ketika Anda kebobolan gol, Anda seharusnya bisa melakukan sesuatu yang lebih baik,” ujar Conte seperti dilansir Football5Star dari Football Italia.
“Ini mengecewakan, karena kami pantas menang atas semua yang kami ciptakan, jadi masih ada kepahitan dan penyesalan.
“Saya kesal karena tidak menang di awal musim, apalagi tiga pertandingan menjelang akhir. Namun, inilah sepak bola, itu bisa terjadi. Billing masuk untuk meningkatkan kemampuan udara kami dan mengatasi situasi seperti ini, tetapi umpan silangnya melambung dan (Vazquez) menyamakan kedudukan.
“Saya tidak bisa meminta lebih dari para pemain saya, karena mereka melepaskan 22 tembakan ke gawang, 11 di antaranya tepat sasaran, mendominasi penguasaan bola, dan pada akhirnya imbang. Kami harus meningkatkan kemampuan dalam situasi seperti ini.”

Antonio Conte: Kami Butuh Dua Kemenangan

Dengan hasil imbang ini, Conte menyebut Napoli kehilangan “bonus” dan meyakini timnya kini wajib meraih dua kemenangan dari dua laga untuk bisa Scudetto.
“Kami tidak pantas kehilangan dua poin ini, tetapi pada saat yang sama kami harus ingat bahwa kami telah kehilangan bonus yang kami miliki,” ujar Conte.
“Kami membutuhkan tujuh poin dari tiga putaran untuk memenangkan gelar, sekarang kami membutuhkan enam poin dari dua putaran jika kami ingin memenangkan Scudetto, yang akan tetap menjadi sesuatu yang luar biasa.”
