Dikalahkan Chelsea, Ange Postecoglou Keluhkan VAR

Football5Star.net, Indonesia – Pelatih Tottenham Hotspur, Ange Postecoglou mengungkapkan kefrustrasiannya terhadap VAR pasca dikalahkan Chelsea 0-1 (4/4/25). Ange menyebut VAR “merusak permainan”.

Tottenham belum berhasil kembali ke performa terbaiknya setelah kini kalah dari Chelsea 0-1 pada pekan ke-30 Premier League. Kekalahan ini membuat Tottenham tertahan di posisi ke-14.

@PremierLeague

Ada satu momen pada menit ke-69 di mana Pape Sarr berhasil mencetak gol, namun dianulir karena Sarr melakukan pelanggaran dalam build up. Tapi wasit Craig Pawson membutuhkan waktu yang sangat lama saat mengecek VAR, membuat adanya extra time 12 menit di akhir laga. Ange kecewa akan hal ini.

“Lihat, itu merusak permainan. Ini bukan permainan yang sama seperti dulu. Anda tidak tahu apa yang akan Anda dapatkan. Anda berdiri selama 12 menit. Itu merusak permainan,” ucap Ange seperti dilansir Football5Star dari AP News.

“Namun, tidak ada yang peduli tentang itu. Saya pikir semua orang menyukai drama, kontroversi. Saya yakin akan ada diskusi selama 24 jam tentang itu, saya pikir itulah yang diinginkan semua orang. Itu merusak tontonan permainan.

“Jika wasit melihat itu dan perlu melihatnya selama enam menit, beri tahu saya apa yang jelas dan nyata tentang itu.”

Ange Postecoglou: Tak Masalah Fans Mencemooh Saya

Premier League

Fans Tottenham di Stamford Bridge mencemooh pergantian pemain Ange saat memasukkan Sarr dan Brennan Johnson menggantikan Lucas Bergvall dan Wilson Odobert. Ange tak masalah akan hal ini.

“Itu tidak memengaruhi saya. Jika itu yang dirasakan para fans dan jika mereka merasa saya tidak melakukan pekerjaan dengan baik, maka mereka berhak untuk mengungkapkannya,” ujar Ange.

“Mereka membayar (uang) hasil jerih payah mereka, mereka mengikuti klub. Mereka adalah orang-orang yang akan tetap di sini lama setelah saya pergi, jadi itu tidak memengaruhi saya.

“Yang saya coba dan fokuskan adalah hal-hal yang dapat saya kendalikan. Saya tidak dapat mengendalikan fans, saya tidak dapat mengendalikan banyak hal, tetapi saya dapat mengendalikan sepak bola kami dan cara kami bermain dan cara kami berperilaku, dan itulah yang menjadi fokus saya.”