Gelandang PSV Jelaskan Faktor Utama Kekalahan Telak dari Arsenal

1 month ago 10
ARTICLE AD BOX

Football5Star.net, Indonesia – Gelandang PSV Eindhoven, Guus Til, tidak bisa menutupi kekecewaannya selepas kekalahan memalukan dari Arsenal pada partai leg I perdelapan final Liga Champions. Til menilai De Boeren kalah telak karena tidak memiliki semangat juang.

Partai PSV vs Arsenal di Stadion Phillips usai dengan skor telak, 1-7. Tujuh gol The Gunners diciptakan oleh Jurrien Timber (18′), Ethan Nwaneri (21′), Mikel Merino (31′), Martin Odegaard (47′ dan 73′), Leandro Trossard (48′) serta Riccardo Calafiori (85′). Sementara, gol tunggal tim tuan rumah dicetak melalui penalti Noa Lang di babak pertama.

Guus Til - PSV vs Arsenal - 16 besar Liga Champions - Istimewa 3Istimewa

“Pelatih sempat bicara dan meminta para pemain untuk tidak menyalahkan satu sama lain. Kekalahan ini merupakan tanggung jawab semua pemain, bukan cuma segelintir orang,” ujar Til dilansir Football5Star dari laman Voetbal Primeur.

“Rasanya benar-benar buruk sekali. Seolah-olah, kami telah menyerah sedari babak pertama dan tampil tanpa sedikit pun semangat juang,” sambung gelandang berusia 27 tahun itu.

TIL SEBUT PSV PUNYA MASALAH MENTAL

Kekalahan melawan Arsenal semakin memperparah krisis De Boeren yang telah berlangsung selama sebulan terakhir. Tim besutan Peter Bosz hanya mampu mencatat sebiji kemenangan dalam tujuh pertandingan terakhirnya di semua kompetisi.

Til menilai krisis De Boeren terjadi karena para pemain memiliki permasalahan mental. Selain itu, ia juga memberi indikasi ada masalah besar lainnya di balik layar, namun enggan mengungkapkannya ke publik.

Guus Til - PSV vs Arsenal - 16 besar Liga Champions - Istimewa 3Istimewa

“Sejujurnya, saya merasa kami memiliki masalah mental. Karena, kami tampil sangat bagus pada paruh pertama dan bisa menunjukkan performa maksimal di Eredivisie dan Liga Champions.”

“Terkadang, kami memang tampil tanpa chemistry di atas lapangan. Tapi, itu adalah urusan internal dan saya rasa mengungkapkannya ke publik bukanlah sesuatu yang bijak,” tuntas Til.

Read Entire Article