Igor Tudor: Juventus Kurang Dalam Segala Hal

Football5Star.net, Indonesia – Pelatih Juventus, Igor Tudor mengakui bahwa timnya “kurang dalam segala hal” setelah dikalahkan Parma 0-1 (23/4/25). Namun dia merasa Juve pantas untuk setidaknya mendapatkan hasil imbang.

Tudor mendapatkan kekalahan pertamanya sebagai pelatih Juve setelah dikalahkan Parma 0-1. Hasil ini membuat I Bianconeri kembali terlempar dari empat besar.

Bianconeri baru menghasilkan tembakan pertama sekitar menit ke-60 melalui Randal Kolo Muani. Tudor berbicara soal kekalahan ini.

Football Italia

“Kami kurang dalam segala hal. Kami banyak menekan di babak kedua, tetapi kami tidak cukup berbahaya,” kata Tudor seperti dilansir Football5Star dari Football Italia.

“Kami kebobolan gol dari umpan silang dari jarak 40 meter. Kami kecewa, tetapi kami menatap ke depan. Masih ada lima pertandingan tersisa dan banyak poin yang dipertaruhkan. Kami sudah bermain dalam empat hari.

“Kami terus menekan di babak kedua, Parma menyerang dua atau tiga kali dalam 45 menit. Kami tidak mencetak gol, dan ketika Anda tidak mencetak gol dan tidak berbahaya, Anda bisa bermain selama delapan jam.”

Igor Tudor: Kami Pantas Mencetak Gol

@juventusfcen

Walaupun begitu, Tudor merasa bahwa Juve setidaknya pantas untuk mencetak gol.

“Parma bermain dengan baik sekarang. Mereka bermain sepak bola sederhana, tetapi mereka memiliki semangat kompetitif. Kami pantas mencetak gol, tetapi sayangnya, kami tidak cukup bertekad di lini depan,” lanjut Tudor.

“Saya tidak bisa mengatakan Parma melakukan begitu banyak hal, tetapi ini adalah kekalahan, dan kami harus menerimanya.

“Kami seharusnya bisa berbuat lebih banyak. Ketika Anda mencapai 20 atau 25 meter terakhir, jika Anda perlu mencetak gol. Jika Anda tidak melakukannya, risikonya adalah kalah dalam pertandingan.

“Parma mencetak gol yang hebat. Kami melepaskan 20 umpan silang, dan kami tidak melakukan apa pun. Kami tidak memiliki tekad dan keinginan itu. Terlalu sering, kami hanya senang untuk berpartisipasi.

“Kami harus tumbuh, menjadi jahat, dan memiliki keinginan untuk menang dan berjuang. Itulah yang saya katakan kepada para pemain. Anda tidak menang dengan taktik, sistem, dan Anda dapat menang dengan itu, tetapi sebagian besar dengan hal-hal lain.”