ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Borussia Dortmund memetik kemenangan 3-1 atas Barcelona pada leg II perempat final Liga Champions di Stadion Signal Iduna Park, Rabu (16/4/2025) dini hari WIB. Namun, hasil itu tetap membuat tim asuhan Niko Kovac gagal lolos ke semifinal karena sebelumnya kalah 0-4 dalam kunjungan ke kandang lawan.
Kemenangan atas Barcelona itu membuat Kovac sangat puas. Pelatih asal Kroasia itu bahkan tak ragu menyebut permainan Serhou Guirassy dkk. adalah yang terbaik sejak dirinya didapuk menjadi pelatih Dortmund. Kovac datang pada 2 Februari 2025 sebagai pengganti Nuri Sahin yang dipecat sepuluh hari sebelumnya.

“Hari ini, kami menunjukkan permainan terbaik sejak saya berada di sini. menghadapi lawan kuat, apa yang dilakukan para pemain bersama para fan hari ini sungguh sensasional. Saya angkat topi!” urai Niko Kovac selepas pertandingan seperti dikutip Football5Star.net dari Sky Sport.
Dia menambahkan, “Kami hari ini bermain lebih agresif dan berani. Di Barcelona, kami terlalu pasif, terutama tanpa bola, dan membiarkan lawan masuk terlalu jauh ke wilayah kami. Hari ini, kami bertahan kuat, menekan lebih cepat, dan membuat lawan lebih tertekan. Itu membuat mereka kesulitan mengembangkan permainan.”

Kekecewaan Niko Kovac
Meskipun demikian, kenyataan Borussia Dortmund harus menghentikan kiprah di Liga Champions mengurasi kepuasan dan kegembiraan Niko Kovac. Pelatih yang pernah menangani Bayern Munich itu secara terbuka mengatakan lebih suka jika kemenangan Die Schwarzgelben berbuah tiket ke semifinal.
Secara khusus, dia menyesali hasil leg I di Barcelona. Kekalahan 0-4 terlalu besar untuk dibalikkan. Andai saja kekalahan yang dialami di Estadi Olimpic Lluis Companys tidak setelak itu, mungkin saja Dortmund yang sekarang bersorak merayakan kelolosan ke semifinal, sementara Barcelona menangisi kegagalan.

“Kami membawa pulang hasil buruk. Kami seharusnya mampu mencetak gol di Barcelona. Jika itu yang terjadi, hari ini tentu akan sangat ketat. Kami bukan tim yang tepat di Barcelona dan itu benar-benar mengarahkan kami pada eliminasi,” ujar eks gelandang yang kini berumur 53 tahun tersebut.
Kini, Kovac berharap kemenangan atas Barcelona menjadi titik balik bagi Dortmund dalam menyelesaikan sisa laga di Bundesliga. Dia berkata, “Kami harus menarik kekuatan dan kepercayaan diri dari laga ini dan percaya pada apa yang dapat kami lakukan. Hari ini, itu berlaku di Liga Champions dan seharusnya berlaku pula di Bundesliga.”
