ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Pelatih Bayern Munich, Vincent Kompany mengakui bahwa Inter akan sulit diprediksi pada leg kedua perempat final Liga Champions. Kompany tak tahu Inter akan bermain seperti apa.
Bayern memiliki misi sulit pada leg kedua perempat final Liga Champions lawan Inter (16/4/25), yakni memutarbalikkan keadaan 2-1 di San Siro.
Inter merupakan tim dengan jumlah gol terbanyak di Serie A, tapi di Liga Champions, I Nerazurri merupakan tim dengan pertahanan terbaik dengan baru kebobolan 3 gol. Jadi Kompany mengakui tak tahu strategi apa yang akan Simone Inzaghi keluarkan.

“Anda harus bertanya kepada Inzaghi. Hal terpenting bagi kami adalah jenis tekanan yang diterapkan Inter,” ucapnya seperti dilansir Football5Star dari Football Italia.
“Jika ada tekanan tinggi dan mereka memutuskan untuk bersikap agresif, kami harus bersiap untuk itu, jika mereka kompak dan bermain dengan serangan balik, maka kami juga harus bersiap untuk itu.
“Mereka adalah tim dengan kualitas yang luar biasa. Dalam pertandingan tersebut, Anda harus percaya bahwa para pemain membuat keputusan yang tepat di saat yang tepat.
“Orang-orang terus membicarakan kualitas pertahanan Inter, tetapi mereka juga memiliki banyak kualitas dalam menyerang. Saya tidak berpikir leg kedua akan sama dengan leg pertama, tetapi itu tidak berarti kami tidak boleh merasa positif. Kami tidak harus mencetak 2, 3, atau 4 gol, kami hanya harus menang.”

Vincent Kompany Tak Mau Kritik Kim Min-jae

Kim Min-jae melakukan blunder pada laga terakhir Bayern lawan Dortmund dan Kompany ditanya apakah dirinya bisa mencadangkan sang pemain lawan Inter.
“Saya sudah sangat jelas, ini bukan hanya tentang satu pemain. Kami mengalami beberapa kemunduran dengan absennya beberapa pemain dan pada suatu titik skuad cukup kecil,” kata Kompany.
“Tetapi kami memiliki energi untuk tetap bersikap positif, menciptakan peluang, mencoba untuk menjadi lebih baik daripada lawan bahkan dalam pertandingan besar.
“Hal terakhir yang ingin saya lakukan adalah mulai menyalahkan individu-individu untuk tim saya. Jika ada sesuatu yang perlu saya katakan kepada seorang pemain, saya akan mengatakannya secara langsung, memastikan tim juga belajar darinya.
“Saat ini kami tidak memiliki kemewahan untuk mulai mengisolasi orang-orang. Saya tahu terkadang ini adalah olahraga di mana banyak orang bersenang-senang dengan mengambil sisi itu, tetapi tim yang saya miliki adalah tim yang saya miliki, dan saya percaya pada mereka semua.”
