ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Vincenzo Italiano luar biasa senang setelah Bologna menjuarai Coppa Italia 2024-25 dengan mengalahkan AC Milan 1-0 pada laga final di Stadio Olimpico, Kamis (15/5/2025) dini hari WIB. Dia menyebut I Rossoblu memang pantas meraih trofi karena bermain lebih baik dari I Rossoneri.
Pada final Coppa Italia 2024-25, tim asuhan Italiano bukanlah unggulan. Maklum saja, 5 hari sebelumnya, mereka takluk 1-3 dari Milan pada laga giornata ke-36 Serie A. Namun, gol semata wayang Dan Ndoye pada menit ke-53 membuyarkan semua prediksi. I Rossoblu meraih trofi yang tak pernah dilakukan dalam 51 tahun sebelumnya.

“Pertandingan Jumat lalu meninggalkan banyak hal bagi kami. Kami bermain bagus dengan kecepatan, kualitas, dan intensitas. Setelah gol Ndoye, kami coba membawa pulang piala. Milan mengulangi gerakan yang dibuat saat menang pada Jumat lalu, tapi kami memberi respons dan tak membiarkan mereka unjuk gigi,” kata Vincenzo Italiano seperti dikutip Football5Star.net dari Tuttomercatoweb.
Dia menambahkan, “Ini kegembiraan terbesar saya di sepak bola, baik sebagai pemain maupun pelatih. Saya melihat trofi ini saat anak-anak di atas sofa dan melihatnya dengan sangat antusias. Kini, kami mengangkatnya. Setelah kalah dalam 3 final, saya tak ingin mengalami kekalahahan keempat dan pada akhirnya, trofi ada di sini.”

Trofi Pertema Vincenzo Italiano
Tak hanya itu yang membuat Vincenzo Italiano sangat senang. Inilah trofi besar pertamanya di sepak bola. Sebelumnya, saat masih bermain, dia hanya sempat 2 kali menjuarai Serie B, yakni bersama Hellas Verona pada 1998-99 dan Chievo Verona pada 2007-08. Sebagai pelatih, seperti dikatakannya, dia sempat gigit jari pada 3 laga final.
Ketiga final yang tak berbuah trofi itu dijalani saat Italiano menangani Fiorentina. Kekecewaan pertama didapatkan pada final Coppa Italia 2022-23 saat Fiorentina kalah 1-2 dari Inter Milan. Setengah bulan berselang, I Viola takluk 1-2 dari West Ham United pada final Conference League. Musim lalu, dia kembali gigit jadi di Conference League setelah I Viola kalah 0-1 dari Olympiakos.

Kesuksesan meraih trofi pertama dengan menjuarai Coppa Italia musim ini pun jadi kejutan tersendiri. Sebelum musim ini bergulir, Bologna dipandang sebelah mata karena ditinggal pelatih Thiago Motta ke Juventus. Sudah begitu, mereka pun kehilangan para pemain pilar. Sebut saja Riccardo Calafiori yang hijrah ke Arsenal dan Joshua Zirkzee yang bergabung dengan Manchester United.
Italiano mengakui kesulitan yang dihadapinya. “Kami menghadapi beberapa kesulitan pada tahap awal. Namun, kami terus tumbuh jadi lebih kuat, baik secara individual maupun tim. Sekarang, biarkan saya pergi dan merayakan kemenangan karena ini benar-benar luar biasa,” ucap pelatih berumur 47 tahun tersebut.
