62 Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Brasil Dievakuasi

1 month ago 9
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Pihak berwenang Brasil telah mengevakuasi 62 jenazah korban tewas usai pesawat Voepass jatuh di Vinhedo, negara bagian Sao Paulo. Kini para ahli mulai memeriksa kotak hitam pesawat untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat.

"Sebanyak 62 jenazah (34 laki-laki dan 28 perempuan) ditemukan dan dibawa ke kamar mayat di Sao Paulo untuk diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga mereka," kata pemerintah daerah setempat, dilansir AFP, Minggu, (11/8/2024).

Rekaman video menunjukkan pesawat ATR 72-500 itu berputar ke bawah dengan mengerikan pada hari Jumat sebelum jatuh ke daerah permukiman di kota Vinhedo, sekitar 80 kilometer (50 mil) di barat laut ibu kota keuangan Brasil, Sao Paulo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pesawat yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Voepass itu jatuh hampir vertikal, mendarat dengan perutnya dan meledak dalam kobaran api, menghantam dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga hampir "tergepeng," kata letnan pemadam kebakaran Sao Paulo, Olivia Perroni Cazo.

Dua orang telah diidentifikasi melalui sidik jari. Wali Kota Vinhedo Dario Pacheco mengatakan kedua korban yang teridentifikasi adalah pilot dan kopilot.

Pesawat turboprop bermesin ganda, yang dibuat oleh perusahaan penerbangan ATR, terbang dari Cascavel di negara bagian Parana selatan ke bandara internasional Guarulhos di Sao Paulo.

Para ahli dari Pusat Investigasi dan Pencegahan Kecelakaan Penerbangan Brasil (CENIPA) telah mulai menganalisis dua kotak hitam yang ditemukan dari reruntuhan pesawat. Kepala pusat badan tersebut, Marcelo Moreno mengatakan kotak hitam itu berisi percakapan kabin dan data dalam penerbangan.

Angkatan Udara Brasil berencana untuk menerbitkan laporan awal dalam perkiraan 30 hari.

Menurut situs web Flight Radar 24, pesawat terbang selama sekitar satu jam pada ketinggian 17.000 kaki (5.180 meter), hingga pukul 1:21 siang (1621 GMT) ketika pesawat mulai kehilangan ketinggian dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Angkatan udara melaporkan bahwa kontak radar hilang pada pukul 1:22 siang. Dikatakan bahwa awak pesawat "tidak pernah menyatakan keadaan darurat atau berada dalam kondisi cuaca buruk."

(yld/idn)

Read Entire Article