AS Bicara Peluang Gencatan Senjata Gaza Usai Pembunuhan Ismail Haniyeh

1 month ago 10
ARTICLE AD BOX

Washington -

Amerika Serikat (AS) meyakini Israel dan Hamas masih berpeluang mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza, Palestina. Namun, AS tetap khawatir perang meletus menyusul pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.

Dilansir AFP, Rabu (7/8/2024), AS menegaskan masih terlibat dalam 'diplomasi intensif' untuk mencegah eskalasi lebih lanjut setelah Iran mengancam akan membalas dendam atas pembunuhan Haniyeh.

Hamas telah menunjuk Yahya Sinwar sebagai pemimpin barunya. Dia disebut dalang serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan itu kemudian dijadikan alasan Israel menyerang Gaza habis-habisan hingga menewaskan sekitar 40 ribu warga Palestina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita hampir mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan.

Para pejabat AS mengatakan kesepakatan telah tercapai dan mendesak Israel seta Hamas untuk menerima proposal saat ini yang akan mengarah pada gencatan senjata awal selama enam minggu.

Pada Selasa kemarin, Gedung Putih menyebut negosiasi telah 'mencapai tahap akhir' dalam pembacaan percakapan telepon antara Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin Qatar dan Mesir, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.

AS kini berupaya mencegah perang habis-habisan di wilayah tersebut. AS telah mengerahkan pesawat serta kapal perang ke wilayah tersebut untuk membantu membela Israel jika diperlukan.

"Kami terlibat dalam diplomasi yang cukup intens di seluruh kawasan," ucap Kirby.

Kirby mengatakan dia 'tidak akan berbicara tentang penilaian intelijen' mengenai kapan atau apakah Iran dan sekutunya di Lebanon, Hizbullah, akan menyerang Israel. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia telah memberi tahu Iran dan sekutu AS, Israel, untuk menghindari eskalasikonflik.

(fas/haf)

Read Entire Article