China-Rusia Latihan Tembak Bersama di Laut China Selatan

2 months ago 31
ARTICLE AD BOX

Beijing -

Angkatan Laut China dan Rusia memulai latihan tembak dengan peluru tajam di perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa banyak negara. Latihan bersama ini dilakukan saat kedua negara memperkuat hubungan militer dan perdagangan selama beberapa tahun terakhir menyusul sanksi Amerika Serikat (AS).

Seperti dilansir Reuters, Rabu (17/7/2024), Kementerian Pertahanan Moskow mengumumkan bahwa seremoni pembukaan untuk latihan angkatan laut bersama antara China dan Rusia yang bernama "Kerja Sama Maritim - 2024" berlangsung di pelabuhan Zhanjiang, China, pada pekan ini.

Selama manuver laut mereka, sebut Kementerian Pertahanan Rusia, para awak kapal Armada Pasifik Rusia dan kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) melakukan latihan pertahanan udara bersama dan latihan anti-kapal selam dengan melibatkan penerbangan anti-kapal selam Angkatan Laut PLA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angkatan Laut PLA, seperti dikutip surat kabar pemerintah Beijing, Global Times, menyatakan bahwa kedua negara mengerahkan setidaknya tiga kapal militer masing-masing untuk latihan bersama yang berlangsung selama tiga hari tersebut.

Kantor berita Rusia, RIA, yang mengutip Armada Pasifik Rusia melaporkan bahwa Angkatan Laut Rusia dan Angkatan Laut China menembakkan artileri sebagai bagian dari latihan bersama.

Latihan bersama itu digelar setelah kedua negara menuntaskan patroli angkatan laut gabungan di Pasifik bagian utara, yang menurut Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya melibatkan satu detasemen kapal Armada Pasifik Rusia, termasuk dua kapal korvet Rezky dan Gromky.

"Patroli gabungan China-Rusia telah mendorong kerja sama lebih mendalam dan praktis antara keduanya di berbagai arah dan bidang," tutur Wang Guangzheng dari Armada Zona Selatan Angkatan Laut PLA saat berbicara kepada televisi pemerintah China, CCTV.

"Dan secara efektif meningkatkan kemampuan kedua belah pihak untuk bersama-sama merespons ancaman keamanan maritim," sebutnya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Read Entire Article