Hamas Tolak Syarat Baru dari Israel untuk Gencatan Senjata Gaza

1 month ago 21
ARTICLE AD BOX

Gaza City -

Kelompok Hamas menolak "persyaratan baru" dari Israel dalam proposal gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza, yang diajukan saat perundingan berlangsung di Doha, Qatar, selama dua hari terakhir.

Seorang sumber yang memahami proses perundingan tersebut, seperti dilansir AFP, Sabtu (17/8/2024), mengungkapkan bahwa kelompok Hamas tidak akan menerima apa yang disebutnya sebagai "persyaratan baru" yang diajukan Tel Aviv dalam perundingan terbaru di Doha.

Dituturkan sumber tersebut kepada AFP bahwa "persyaratan baru" yang ditolak Hamas itu mencakup penempatan pasukan Israel di dalam Jalur Gaza di sepanjang perbatasan wilayah itu dengan Mesir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang juga ditolak Hamas adalah persyaratan khusus soal pembebasan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel, dengan imbalan pembebasan para sandera Israel yang masih ditahan di Jalur Gaza.

Menurut sumber yang dikutip AFP tersebut, Israel juga menuntut hak veto atas pertukaran tahanan, dan kemampuan untuk mendeportasi beberapa tahanan daripada memulangkan mereka ke Jalur Gaza.

Sumber yang sama mengatakan kepada AFP bahwa Hamas menuntut "gencatan senjata sepenuhnya, penarikan total (pasukan Israel) dari Jalur Gaza, pemulangan para pengungsi secara normal dan kesepakatan pertukaran (tahanan-sandera) tanpa pembatasan".

Secara terpisah, seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa apa yang disampaikan kepada kelompoknya mengenai hasil perundingan di Doha tidak sesuai dengan apa yang telah disepakati pada 2 Juli lalu, yang merujuk pada proposal yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Menurut pejabat senior Hamas tersebut, hasil perundingan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang digelar selama dua hari di Doha "tidak mencakup komitmen terhadap apa yang telah disepakati sebelumnya pada 2 Juli".

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Read Entire Article