Hindari Mogok Buruh, Boeing Turuti Serikat Pekerjanya untuk Naikkan Gaji

3 weeks ago 14
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Para pekerja di perusahaan raksasa pesawat terbang, Boeing, mengancam mogok kerja bila hak-haknya tidak dipenuhi oleh perusahaan. Tak mau perusahaannya kena dampak, Boeing kemudian menyetujui kesepakatan awal dengan serikat pekerjanya.

Dilansir AFP, Senin (9/9/2024), Boeing menyetujui kontrak kesepakatan awal dengan para pemimpin serikat pekerjanya di kawasan Seattle, Amerika Serikat (AS), Minggu (8/9) waktu setempat. Kesepakatan awal itu meliputi kenaikan upah yang tinggi.

Kesepakatan itu meliputi kenaikan gaji 25 persen selama masa kontrak. Kontrak ini disetujui Boeing dan Asosiasi Internasional Pekerja Mesin dan Dirgantara (IAM) Distrik 751, yang mewakili lebih dari 30.000 pekerja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tuntutan lainnya adalah masalah jaminan kesehatan. Pekerja menuntut biaya yang lebih rendah untuk jaminan kesehatan mereka. Buruh-buruh Boeing juga menuntut pengurangan kewajiban lembur, menuntut adanya cuti orang tua berbayar (paid parental leave) selama 12 pekan, dan menuntut ratifikasi atas komitmen kesepakatan tersebut pekan depan supaya pekerja dapat membangun pesawat baru lagi di daerah Puget Sound.

Kesepakatan awal itu disetujui beberapa pekan setelah kedatangan CEO Boeing yang baru yakni Kelly Ortberg. Dia punya 'pekerjaan rumah' membalikkan citra Boeing yang tercoreng oleh masalah keselamatan penerbangan dan pelbaagai isu lain.

IAM, serikat pekerja Boeing di Seattle tersebut, merasa pihak majikan dan buruh di perusahaannya masih "terpisah jauh". Ortberg berjanji akan "me-reset" relasi bos dan pekerja di Boeing.

Presiden distrik IAM, Jon Holden, mengatakan saat ini pihaknya dalam kondisi "kuat, solid, dan bersatu" dan telah menghasilkan "kontrak terbaik yang pernah kami bikin." Holden menyeru para anggotanya untuk membaca dan mengulas kontrak itu secara hati-hati.

"Kami siap berjuang jika diperlukan, tetapi kami yakin usulan ini akan menguntungkan semua Anggota dan Masa Depan Kami," kata Holden dalam pesannya.

"Suara ini sekarang ada di tangan Anda, sebagaimana mestinya," tandasnya.

(dnu/yld)

Read Entire Article