Hizbullah Rilis Video Pamerkan Terowongan Bawah Tanah-Peluncur Rudal

1 month ago 21
ARTICLE AD BOX

Beirut -

Kelompok Hizbullah di Lebanon merilis sebuah video yang menunjukkan apa yang tampak seperti terowongan bawah tanah dan sejumlah peluncur rudal. Dirilisnya video ini terjadi saat kekhawatiran akan terjadinya perang besar-besaran antara Hizbullah dan Israel semakin meningkat.

Seperti dilansir AFP, Jumat (16/8/2024), video itu dirilis oleh Hizbullah ketika para perunding sedang mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza akan melakukan pertemuan hari kedua di Qatar, dan saat meningkatnya aktivitas diplomatik di Lebanon yang berupaya mencegah konflik yang lebih luas.

Video berdurasi 4,5 menit yang telah diedit itu menunjukkan apa yang tampak seperti para anggota Hizbullah sedang bergerak melalui terowongan lebar dan terang, dengan sepeda motor dan kendaraan-kendaraan lainnya, termasuk konvoi truk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa truk tampak mengangkut rudal melalui fasilitas tersebut, yang memiliki tanda bertuliskan "Imad 4" -- yang jelas merujuk pada komandan tertinggi Hizbullah Imad Mughniyeh, yang tewas dalam pengeboman mobil di Damaskus, Suriah, tahun 2008. Hizbullah menyalahkan Israel atas kematian Mughniyeh.

Video berjudul "Gunung-gunung kami adalah gudang kami" itu juga menampilkan trapdoor yang terbuka dan sebuah peluncur rudal yang mengarah ke angkasa.

"Hizbullah memiliki rudal presisi dan non-presisi serta kemampuan senjata sehingga jika Israel memaksakan perang terhadap Lebanon, Israel akan menghadapi takdirnya dan kenyataan yang tidak mereka duga suatu hari nanti," ucap pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah -- kutipan pidato tahun 2018.

Kelompok Hizbullah hampir setiap hari terlibat serangan lintas perbatasan dengan militer Israel sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

Namun pembunuhan politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, pada 31 Juli lalu dan pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr di Lebanon pada 30 Juli lalu telah membuat para diplomat berusaha keras untuk menghindari konflik yang lebih luas.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Read Entire Article