Inggris-Mesir Keluarkan Peringatan di Wilayah Udara Lebanon dan Iran

1 month ago 10
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Inggris dan Mesir meminta maskapai penerbangannya untuk menghindari wilayah udara Iran dan Lebanon. Seruan ini disampaikan di tengah meningkatnya kekhawatiran terjadinya konflik yang lebih luas di wilayah tersebut usai terbunuhnya anggota senior kelompok Hamas dan Hizbullah.

Dilansir Reuters, Kamis (8/9/2024), Mesir meminta maskapai penerbangannya menghindari wilayah udara Iran selama 3 jam pada Kamis dini hari. Kemudian beberapa jam setelahnya Inggris juga mengeluarkan imbauan kepada maskapai penerbangannya untuk menghindari wilayah udara Lebanon.

Banyak maskapai penerbangan di seluruh dunia merevisi jadwal mereka untuk menghindari wilayah udara Iran dan Lebanon sekaligus membatalkan penerbangan ke Israel dan Lebanon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penerbangan melalui zona konflik menjadi isu keselamatan industri yang menonjol satu dekade lalu setelah penerbangan Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di atas Ukraina, menewaskan semua 298 orang di dalamnya.

Maskapai penerbangan Mesir telah menghindari wilayah udara Iran. Mark Zee, pendiri OPSGROUP (organisasi berbasis keanggotaan yang berbagi informasi risiko penerbangan), mengatakan arahan baru tersebut berlaku untuk semua maskapai penerbangan Mesir, termasuk operator carter dan maskapai penerbangan kecil lainnya.

NOTAM Mesir, pemberitahuan keselamatan yang diberikan kepada pilot, mengatakan instruksi tersebut akan berlaku mulai pukul 01.00 hingga 04.00 GMT pada hari Kamis.

"Semua maskapai penerbangan Mesir harus menghindari terbang di atas wilayah Teheran (Wilayah Informasi Penerbangan). Tidak ada rencana penerbangan yang akan diterima jika terbang di atas wilayah tersebut," kata pemberitahuan itu, mengacu pada periode tiga jam yang ditentukan.

Kementerian penerbangan sipil Mesir kemudian mengonfirmasi pada hari Rabu bahwa pemberitahuan itu dimaksudkan untuk mengurangi risiko keselamatan penerbangan mengingat pemberitahuan yang diterimanya dari otoritas Iran.

"Latihan militer akan dilakukan di atas wilayah udara Iran pada tanggal 7 Agustus dari pukul 11:30 hingga 14:30 dan dari pukul 4:30 hingga 7:30 pada tanggal 8 Agustus waktu Teheran," kata pernyataan itu.

Pernyataan pers kementerian itu menyusul sumber yang tidak disebutkan namanya yang dikutip oleh Al Qahera News TV yang berafiliasi dengan negara yang mengatakan bahwa otoritas Iran telah mengatakan untuk menghindari terbang di wilayah udara negara itu karena "latihan militer."

(yld/zap)

Read Entire Article