Iran: Haniyeh Ditembak Proyektil Jarak Pendek yang Bawa 7 Kg Peledak

1 month ago 29
ARTICLE AD BOX

Teheran -

Pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, tewas dalam serangan ke wisma tempatnya menginap usai menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian di Teheran, Iran. Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyatakan Haniyeh tewas akibat serangan proyektil jarak pendek yang diluncurkan dari luar wisma tamu itu.

Dilansir Al-Jazeera, Minggu (4/8/2024), IRGC mengatakan penyelidikan yang dilakukan sejauh ini menunjukkan serangan terhadap Haniyeh 'dilakukan dengan menembakkan proyektil jarak pendek yang membawa sekitar 7 kg bahan peledak dan diluncurkan dari luar kediaman tamu'.

Pihak Iran menyatakan Israel akan menerima 'hukuman keras pada waktu dan tempat yang tepat atas pembunuhan Haniyeh yang didukung oleh pemerintah kriminal Amerika Serikat'. Israel tidak membenarkan atau membantah peran mereka, sementara AS mengatakan 'tidak mengetahui atau terlibat dalam' pembunuhan Haniyeh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemimpin Hamas itu tewas bersama pengawalnya di wisma tamu pemerintah Iran di Teheran pada Rabu (31/7) dini hari. Haniyeh pergi ke Iran untuk menghadiri pelantikan Masoud Pezeshkian yang baru terpilih di Iran.

Menurut analis keamanan HA Hellyer, narasi yang akan diadopsi Iran untuk menggambarkan metode pembunuhan Ismail Haniyeh akan membentuk eskalasinya terhadap Israel.

"Belum jelas bagaimana dia dibunuh dan kesimpulan apa pun tentang hal itu akan memiliki konsekuensi serius terhadap jenis eskalasi apa yang akan terjadi selanjutnya dan narasi apa yang akan dihasilkan," kata Hellyer kepada Al Jazeera.

Dia juga mencatat ada dua narasi yang saling bertentangan. Berdasarkan keterangan pejabat yang tidak disebutkan namanya, termasuk sumber-sumber Timur Tengah dan Iran, sejumlah media Barat melaporkan Haniyeh tewas oleh bom yang ditanam beberapa bulan lalu di tempat menginapnya di Teheran.

"Ada perbedaan antara kedua jenis skenario ini," kata Hellyer.

Dia mengatakan rudal akan menunjukkan pelanggaran keamanan mungkin telah terjadi dalam hal mengetahui dengan tepat di mana harus menyerang. Tapi, katanya, hal itu adalah pelanggaran keamanan yang berbeda dibandingkan jika sebuah bom diselundupkan ke dalam wilayah Iran.

Pada hari Jumat (2/8), ribuan orang menghadiri salat jenazah Haniyeh di sebuah masjid di ibu kota Qatar, Doha, tempat tinggal pemimpin Hamas itu bersama dengan anggota kantor politik kelompok tersebut. Pembunuhannya terjadi beberapa jam setelah komandan utama Hizbullah Fuad Shukr tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut. Menurut kementerian kesehatan Lebanon, lima warga sipil - tiga wanita dan dua anak - juga tewas dalam serangan itu.

Sejak perang di Gaza dimulai, kelompok yang didukung Teheran itu telah bertukar tembakan hampir setiap hari dengan pasukan Israel, dengan mengatakan bahwa mereka menargetkan posisi militer di seberang perbatasan. Iran mengatakan mereka memperkirakan Hizbullah akan menyerang lebih dalam ke Israel dan tidak lagi terbatas pada target militer setelah Israel membunuh komandan militer Hizbullah tersebut.

Israel mengatakan Shukr bertanggung jawab atas serangan roket yang menewaskan 12 pemuda di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi, dan telah mengarahkan serangan Hizbullah terhadap Israel. Perang Israel di Gaza telah mengakibatkan hampir 40.000 kematian dan membuat hampir seluruh populasi yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi.

Perang tersebut dimulai sebagai tanggapan atas serangan yang dipimpin Hamas terhadap komunitas dan pos militer Israel pada tanggal 7 Oktober, yang menewaskan 1.139 orang dan sekitar 250 orang ditawan. Selama beberapa bulan terakhir, Hamas dan Israel telah terlibat dalam pembicaraan gencatan senjata yang bertujuan untuk mengakhiri pembunuhan di Gaza dan membebaskan tawanan Israel dengan imbalan ribuan tahanan Palestina.

Simak Video: Iran Ancam Balas Dendam, AS Kirim Tambahan Pertahanan Militer ke Israel

[Gambas:Video 20detik]

(haf/imk)

Read Entire Article