Iran Larang Perangkat Komunikasi Usai Geger Pager Hizbullah

1 week ago 13
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Ribuan unit pager atau penyeranta dan walkie-talkie Hizbullah yang meledak massal di Lebanon membuat geger. Usai insiden itu, Iran kini melarang warganya menggunakan perangkat komunikasi.

Dirangkum detikcom dilansir dari beberapa kantor berita asing, Senin (23/9/2024), dalam serangan terkoordinasi, ribuan perangkat pager yang digunakan banyak anggota Hizbullah meledak serentak pada Selasa (17/9) waktu setempat di berbagai wilayah Lebanon yang menjadi markas kelompok yang didukung Iran tersebut.

Sehari setelahnya, atau pada Rabu (18/9) waktu setempat, giliran ratusan unit walkie-talkie yang digunakan Hizbullah meledak massal. Total sedikitnya 39 orang tewas dan nyaris 3.000 orang lainnya mengalami luka-luka. Kebanyakan korban merupakan anggota Hizbullah dan keluarga mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Lebanon dan kelompok Hizbullah menuduh Israel berada di balik rentetan ledakan tersebut. Tel Aviv sejauh ini tidak membantah atau membenarkan keterlibatan mereka.

Sumber pejabat keamanan Iran yang dikutip Reuters menolak untuk menjelaskan lebih spesifik soal bagaimana IRGC, yang terdiri atas 190.000 personel, selama ini berkomunikasi. "Untuk saat ini, kami menggunakan enkripsi end-to-end dalam sistem pesan," sebut sumber itu tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Menurut pejabat yang sama, kini ada kekhawatiran yang meluas di kalangan penguasa Iran. Para pejabat IRGC disebut telah menghubungi Hizbullah untuk melakukan penilaian teknis, dan beberapa contoh perangkat yang meledak telah dikirimkan ke Teheran untuk diperiksa lebih lanjut oleh para pakar Iran.

Iran Kini Larang Perangkat Komunikasi

Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Iran kini melarang penggunaan perangkat komunikasi. Larangan itu disampaikan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).

Dua pejabat keamanan senior Iran, yang enggan disebut namanya, mengungkapkan bahwa operasi skala besar sedang dilakukan oleh IRGC untuk memeriksa semua perangkat, tidak hanya peralatan komunikasi. Salah satu pejabat keamanan itu menyebut sebagian besar perangkat yang diperiksa itu merupakan buatan domestik Teheran atau diimpor dari China dan Rusia.

Pejabat keamanan senior itu menuturkan bahwa Iran khawatir dengan penyusupan yang dilakukan oleh agen-agen Israel, termasuk warga negara Iran yang digaji oleh Tel Aviv dan penyelidikan menyeluruh terhadap personel itu telah dimulai, menargetkan anggota IRGC level menengah dan level tinggi.

"Hal ini mencakup pemeriksaan terhadap rekening bank mereka, baik di Iran maupun di luar negeri, serta riwayat perjalanan mereka dan keluarga mereka," sebut sumber-sumber pejabat keamanan senior Iran yang dikutip Reuters tersebut.

Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri Iran belum memberikan tanggapan atas laporan ini.

Baca berita selengkapnya di sini>>

Read Entire Article