Mahasiswa Ingin Peraih Nobel Pimpin Pemerintah Interim Bangladesh

1 month ago 13
ARTICLE AD BOX

Dhaka -

Para demonstran mahasiswa Bangladesh mendesak agar peraih Nobel Perdamaian, Muhammad Yunus, memimpin pemerintahan interim negara tersebut setelah PM Sheikh Hasina dilengserkan dan militer mengambil alih kekuasaan.

Dilansir AFP, Selasa (6/8/2024), seruan itu disampaikan oleh pemimpin utama kelompok demonstran Mahasiswa Melawan Diskriminasi (SAD), Nahid Islam, setelah Hasina meninggalkan istananya di Dhaka pada Senin (5/8) waktu setempat usai dituntut mundur oleh para demonstran yang membanjiri jalanan.

"Kami telah memutuskan bahwa pemerintahan interim akan dibentuk di mana peraih Nobel yang terkenal secara internasional, Dr Muhammad Yunus, yang diterima secara luas, akan menjadi penasihat utama," ucap Islam dalam pesan video pada Selasa (6/8) waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Islam itu dirilis setelah panglima militer Bangladesh, Jenderal Waker-Uz-Zaman, mengatakan dalam siaran televisi pemerintah bahwa Hasina telah mengundurkan diri sebagai PM dan militer akan membentuk pemerintahan sementara.

Waker diperkirakan akan bertemu dengan para pemimpin mahasiswa pada Selasa (6/8) malam.

Pesan dukungan untuk Yunus juga disampaikan oleh pemimpin kelompok SAD lainnya, Asif Mahmud, dalam pernyataan via Facebook. "Kami percaya pada Dr Yunus," tulis Mahmud dalam pernyataannya.

Yunus yang seorang ekonom terkemuka dan kini berusia 84 tahun, banyak menuai pujian karena dianggap berhasil mengentaskan jutaan orang dari kemiskinan melalui bank keuangan mikro yang dirintisnya. Namun dia juga mendapat permusuhan dari Hasina, yang menuduhnya "menghisap darah" orang-orang miskin.

Saat ini, Yunus berada di Eropa dan seorang pembantu dekatnya mengatakan pada Senin (5/8) malam bahwa dia belum menerima tawaran apa pun dari militer untuk memimpin pemerintahan interim Bangladesh.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Read Entire Article