Menteri Garis Keras Israel Desak Orang Yahudi Diizinkan Berdoa di Al-Aqsa

1 month ago 12
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Kembali berulah! Menteri Keamanan Israel Itamar Ben-Gvir kembali mendesak agar orang-orang Yahudi diizinkan untuk berdoa di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Komentarnya ini menuai kritik tajam karena mengobarkan ketegangan, saat negosiator gencatan senjata berupaya mencapai kesepakatan untuk menghentikan pertempuran di Gaza.

"Kebijakan di Temple Mount mengizinkan berdoa di sana. Titik," kata Ben-Gvir kepada pewawancara Radio Angkatan Darat. "Perdana menteri tahu ketika saya bergabung dengan pemerintah tidak akan ada diskriminasi. Umat Muslim diizinkan untuk berdoa dan seorang Yahudi tidak diizinkan untuk berdoa?"

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu segera mengeluarkan pernyataan yang menegaskan kembali posisi resmi Israel, yang menerima aturan lama yang melarang ibadah non-Muslim di kompleks masjid Al-Aqsa, yang dikenal sebagai Temple Mount bagi orang Yahudi, yang menghormatinya sebagai lokasi dua kuil kuno.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada perubahan pada status quo di Temple Mount," kata kantor Netanyahu, dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (27/8/2024).

Kompleks di lereng bukit, di Kota Tua Yerusalem itu adalah salah satu lokasi paling sensitif di Timur Tengah, suci bagi umat Muslim dan Yahudi, dan pemicu konflik yang berulang.

Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mengatakan seruan untuk mengubah status Al-Aqsa tampaknya dimaksudkan "untuk menyeret wilayah tersebut ke dalam perang agama yang akan membakar semua orang."

Kementerian Luar Negeri Yordania, penjaga tempat-tempat suci umat Muslim di Yerusalem termasuk Masjid Al Aqsa, mengatakan pihaknya menganggap pernyataan Ben-Gvir "merupakan pelanggaran hukum internasional dan hasutan yang tidak dapat diterima, yang membutuhkan posisi internasional yang jelas untuk mengutuk dan menghadapinya."

Read Entire Article