Niger Diterjang Banjir Akibat Perubahan Iklim, Akses Jalan Terputus

1 month ago 10
ARTICLE AD BOX

Niamey -

Banjir menerjang Niger akibat perubahan iklim. Ratusan warga dilaporkan meninggal dunia, akses jalan terputus.

Dilansir AFP, Jumat (23/8/2024), hujan lebat melanda negara ini sejak Juni lalu. Kini, akses keluar Ibu Kota Niger, Niamey menuju kota-kota terdekat nyaris terputus akibat ketinggian air meningkat.

Bencana banjir berdampak terhadap 11.500 penduduk Kota Niamey. Kini, kondisi rute utama di Kota Niamey sebagian besar terendam air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama tiga bulan terakhir, hujan telah menyebabkan 130 kematian dan berdampak terhadap 250.000 orang di seluruh negeri, menurut data otoritas setempat.

Kota Niamey awalnya sempat 'selamat' dari banjir. Kini, kano telah menggantikan bus dan mobil pengiriman di jalan-jalan.

Untuk mencapai bagian lain negara itu, "Anda harus naik kano dan berharap menemukan kendaraan di pantai seberang," jelas Habiboulaye Abdoulaye, seorang warga pinggiran kota.

Sebagian besar perusahaan transportasi telah menangguhkan rute mereka ke seluruh Niger.

Melihat aliran lumpur yang deras di tepi kota, warga yang putus asa mengatakan bahwa truknya telah "ditelan air" bersama dengan empat truk lainnya.

"Saya hampir terbunuh ketika sebuah minibus tenggelam," tambah Adamou.

Penggunaan perahu karet tua dikenakan tarif 500 franc CFA sekali jalan (sedikit kurang dari $1). Selain perahu karet, polisi dan perahu motor militer juga membantu mengangkut penduduk yang terlantar.

Di sebelah timur ibu kota, kelompok konstruksi Prancis Sogea-Satom berupaya membuka kembali Rute Nasional 1, jalan raya utama negara itu yang membentang hampir 1.500 kilometer (930 mil).

Di tepi Sungai Niger di Niamey, ekskavator sedang bekerja untuk meninggikan tanggul, sementara relawan dan tentara bergegas untuk menutupnya dengan karung pasir.

Jalan raya Tera-Niamey, satu-satunya rute truk antara ibu kota dan wilayah utara Burkina Faso, baru-baru ini dibuka kembali.

"Negara melakukan segala cara untuk memulihkan lalu lintas," kata Kolonel Salissou Mahaman Salissou, menteri transportasi junta, kepada televisi publik.

Pihak berwenang khawatir gangguan transportasi yang berkepanjangan akan menyebabkan kekurangan, khususnya kekurangan bahan bakar.

(taa/taa)

Read Entire Article