Perusahaan Jepang Sudah 10 Tahun Tak Produksi Walkie-Talkie Meledak di Lebanon

1 week ago 7
ARTICLE AD BOX

Tokyo -

Perusahaan Jepang, ICOM, langsung melakukan penyelidikan setelah laporan media menyebut perangkat radio dua arah, atau walkie-talkie, yang memiliki logo mereknya meledak secara massal di Lebanon pada Rabu (18/9) waktu setempat, hingga menewaskan sedikitnya 20 orang.

Hasil penyelidikan awal perusahaan itu, seperti dilansir AFP, Kamis (19/9/2024), menunjukkan walkie-talkie yang meledak di berbagai wilayah Lebanon itu sudah tidak diproduksi lagi oleh ICOM sejak 10 tahun lalu.

Kementerian Komunikasi Lebanon dalam pernyataannya, seperti dilansir CNN, menyebut perangkat walkie-talkie model IC-V82 yang meledak secara serentak pada Rabu (19/9) tidak dipasok oleh agen yang diakui, tidak memiliki izin resmi dan belum diperiksa oleh dinas keamanan negara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak diketahui secara jelas bagaimana walkie-talkie itu bisa digunakan secara luas di Lebanon, terutama oleh anggota-anggota Hizbullah.

ICOM dalam penjelasannya pada Kamis (19/9) menegaskan pihaknya telah berhenti memproduksi walkie-talkie model IC-V82 sekitar 10 tahun lalu.

"IC-V82 merupakan radio genggam yang sebelumnya diproduksi dan diekspor, termasuk ke Timur Tengah, dari tahun 2004 hingga Oktober 2014. Produk ini dihentikan (produksinya) sekitar 10 tahun lalu, dan sejak itu, tidak lagi dikirimkan dari perusahaan kami," tegas ICOM dalam pernyataannya.

"Produksi baterai yang diperlukan untuk mengoperasikan unit utama juga telah dihentikan, dan segel hologram untuk membedakan produk palsu tidak dipasang, sehingga tidak dapat dipastikan apakah produk tersebut dikirimkan dari perusahaan kami," jelas ICOM.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Read Entire Article