Serangan Drone Tewaskan 2 Jurnalis di Irak, Diduga Serangan Tentara Turki

1 month ago 25
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Serangan pesawat nirawak menewaskan dua jurnalis wanita di wilayah otonomi Kurdi di Irak. Para pejabat setempat menyalahkan Turki yang militernya beroperasi.

Dilansir AFP, Sabtu (24/8/2024), layanan kontra terorisme di ibu kota daerah Arbil mengatakan korban tewas adalah pejuang Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Tetapi pejabat di kota Sulaimaniyah mengatakan mereka adalah jurnalis.

Seorang pejabat keamanan Irak mengatakan kepada AFP dengan syarat anonim bahwa pesawat nirawak yang kemungkinan milik tentara Turki menyerang sebuah kendaraan yang membawa jurnalis di Sayyid Sadik, sebelah timur Sulaimaniyah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika dihubungi oleh AFP, kementerian pertahanan di Ankara mengatakan bahwa bukan tentara Turki yang melakukan serangan tersebut. Kemudian, layanan kontraterorisme di Arbil melaporkan serangan oleh pesawat nirawak tentara Turki terhadap sebuah kendaraan pejuang Partai Pekerja Kurdistan di distrik Sayyid Sadik.

Seorang pejabat PKK, sopirnya, dan seorang pejuang tewas dalam pengeboman tersebut, tambahnya. Namun, ketua serikat jurnalis Sulaimaniyah, Karouan Anwar, mengatakan kepada wartawan bahwa kedua wanita yang terbunuh itu diketahui bekerja di dunia jurnalisme dan media.

Sementara, Direktur rumah produksi media Kurdi CHATR, Kamal Hama Ridha, mengatakan bahwa ia mempekerjakan kedua jurnalis itu, dengan mengatakan bahwa salah satu dari mereka adalah penduduk provinsi Sulaimaniyah, sementara yang lainnya adalah warga Kurdi dari Turki.

Wakil perdana menteri wilayah Kurdi, Qubad Talabani, menggambarkan serangan itu sebagai kejahatan yang tidak dapat dibenarkan dan pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Irak.

"Korban serangan pesawat tak berawak... adalah dua jurnalis dan bukan anggota angkatan bersenjata dan tidak mewakili ancaman terhadap keamanan dan stabilitas negara atau kawasan mana pun," katanya.

(azh/azh)

Read Entire Article