Tudingan Hamas ke Netanyahu Gagalkan Kesepakatan Gencatan di Gaza

3 weeks ago 20
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dituding menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza, Palestina. Tudingan datang dari kelompok Hamas setelah Netanyahu menyebut kelompok yang menguasai Jalur Gaza itu 'menolak semuanya' dalam perundingan.

Dilansir AFP dan Reuters, Kamis (5/9/2024), aksi saling tuding ini terjadi ketika Netanyahu menghadapi tekanan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata yang juga mengatur soal pembebasan sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza, setelah pemerintah Tel Aviv mengumumkan kematian enam sandera yang jenazahnya ditemukan di terowongan bawah tanah.

Netanyahu menegaskan bahwa Israel harus mempertahankan kendali atas Koridor Philadelphia di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir untuk mencegah penyelundupan senjata ke Hamas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Hamas menuntut penarikan sepenuhnya pasukan Israel dari seluruh wilayah Jalur Gaza, terutama area Koridor Philadelphi. Dalam pernyataan terbaru pada Kamis (5/9), Hamas menilai sikap Netanyahu yang bersikeras mengenai zona perbatasan itu "bertujuan untuk menggagalkan tercapainya kesepakatan".

Kelompok militan yang berperang melawan Israel selama 11 bulan terakhir ini, menegaskan proposal baru untuk gencatan senjata Gaza tidak diperlukan, karena beberapa bulan lalu mereka telah menyetujui proposal yang diuraikan ke publik oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Juli lalu.

"Kami tidak memerlukan proposal baru," tegas kelompok Hamas dalam pernyataan via Telegram.

"Kami memperingatkan agar tidak terjatuh ke dalam perangkap Netanyahu dan tipu muslihatnya, yang menggunakan negosiasi untuk memperpanjang agresi terhadap rakyat kami," cetus Hamas.

Baca halaman selanjutnya>>

Read Entire Article