ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Claudio Ranieri memang dipastikan pensiun pada akhir musim nanti. Namun, itu bukan berarti pelatih berumur 73 tahun tersebut akan meninggalkan AS Roma. Dia ternyata masih akan berada di klub Ibu Kota Italia itu hingga 2 musim ke depan.
Menurut Ranieri, ada dua hal yang tercantum pada kesepakatan yang dibuat saat dirinya menerima tawaran menangani Roma pada medio November 2024 sebagai pengganti Ivan Juric. Pertama, dia hanya akan bertugas hingga akhir musim. Kedua, dia akan menerima posisi lain pada musim depan.

“Roma menelepon saya. Saya sepakat melatih selama semusim dan dua tahun sebagai penasihat senior meskipun saya belum tahun akan seperti apa itu. Saya terima, hal ini penting bagi saya sekarang, nanti Tuhan yang akan melihat,” urai Claudio Ranieri seperti dikutip Football5Star.net dari Roma News.
Dia menambahkan, “Sepak bola telah memberikan banyak hal kepada saya. Ada saatnya untuk mengatakan cukup. Cukup karena seperti ini, bahkan pergi saat momen positif. Saya katakan cukup kepada Cagliari dan mengatakan itu dengan hati saya. Istri saya pun percaya pada saya.”

Kerendahan Hati Claudio Ranieri
Seiring kenaikan posisi dan performa AS Roma di Serie A, Claudio Ranieri dinilai sukses. Tak sedikit yang meminta eks manajer Leicester City dan Chelsea itu mengurungkan niat pensiun. Namun, dia tetap berkeras dengan putusannya karena sudah sejak awal memutuskan hal tersebut.
Soal performa dan hasil yang diraih I Giallorossi, Ranieri tak lantas menepuk dada. Dia tetap rendah hati. “Saya tak suka perbandingan. Mereka yang datang sebelum saya juga telah melakukan yang terbaik. Mungkin saya terbantu karena datang pada masa sulit sehingga saya mencoba membuat sesedikit mungkin kesalahan,” ucap dia.

Pelatih yang sudah berkiprah hampir 4 dekade itu lantas mengungkapkan, dirinya bukanlah orang yang patut diberi acungan jempol atas kebangkitan I Giallorossi. “Saya hanya mencoba untuk jadi kredibel. Namun, pada akhirnya, para aktor utama adalah para pemain,” kata dia lagi.
Kerendahan hati Ranieri tak berhenti di sana. Saat ditanya soal kemampuannya bicara di ruang ganti, dia mengungkapkan, “Saya tak tahu. Saya tak pernah belajar psikologi. Saya hanya mengatakan apa yang saya rasakan. Saya bicara kepada para pemain dari hari saya. Saya mengatakan kepada mereka apa yang saya rasakan.”
