ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Asisten pelatih Inter Milan, Massimiliano Farris tak panik setelah ditahan imbang 2-2 oleh Parma (5/4/25). Faris mengatakan bahwa takdir masih berada di tangan Inter.
I Nerazzurri membuang peluang untuk mempertahankan selisih tiga poin mereka dengan Napoli setelah hanya bisa bermain imbang 2-2 melawan tim papan bawah Parma. Padahal mereka unggul 2-0 terlebih dahulu pada babak pertama.

Hasil ini bisa membuat Napoli memperkecil jarak dengan Inter di papan klasemen menjadi satu poin jika mereka menang melawan Bologna pada Selasa dini hari (8/4/25). Tapi Farris tak khawatir.
“Nasib kami masih di tangan kami, sekarang kami harus fokus pada perempat final Liga Champions, lalu setelah itu kembali ke Serie A,” pungkas Farris seperti dilansir Football5Star dari Football Italia.
“Tim ini memiliki kemampuan hebat untuk fokus pada satu pertandingan pada satu waktu, mencoba melupakan situasi lain. Ada penyesalan hari ini, tetapi kami harus terus maju.”

Para Pemain Inter Milan Kelelahan

Inter Milan sedang berada di tengah jadwal yang super padat dan itu terlihat pada performa mereka di babak kedua, di mana mereka terlihat kelelahan. Alessandro Bastoni bahkan harus ditarik keluar pada pergantian babak karena alami kelelahan otot.
“Semoga saja, cederanya (Bastoni) tidak terlalu serius, dia salah satu pemain yang paling menekan kami musim ini,” lanjut Farris..
“Ini adalah pertandingan ke-46 kami musim ini dan semua itu membebani kaki para pemain. Lautaro Martinez tidak bermain selama 90 menit setelah cedera itu, beberapa pemain lainnya kesulitan setelah derbi.
“Kami berusaha melindungi mereka sebaik mungkin dan menghindari cedera baru. Meskipun demikian, kami mengendalikan pertandingan dan kami seharusnya tidak membiarkan Parma kembali menguasai permainan.
“Pada tahap musim ini, saya rasa tidak ada tim yang bisa tampil konsisten selama 90 menit penuh. Kami seharusnya menguasai bola dengan lebih baik dengan umpan yang lebih bersih untuk meredam perlawanan balik Parma setelah gol pertama.”
