ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Pihak-pihak yang ingin Antonio Ruediger tak lagi dipanggil ke timnas Jerman harus gigit jari. Posisi bek Real Madrid itu tetap aman meskipun diakui telah melakukan kesalahan besar dengan luapan emosi pada final Copa del Rey 2024-25. Hal itu diungkapkan Rudi Voeller, Direktur Olahraga DFB.
Beberapa pihak, di antaranya Dietmar Hamann dan Thorsten Kinhoefer, meminta Julian Nagelsmann menghukum berat Ruediger yang menyerang wasit Ricardo de Burgos Bengoetxea pada pengujung final Copa del Rey. Mereka menilai perilaku itu tak dapat diterima dari seseorang yang seharusnya menjadi teladan.

Akan tetapi, hal itu tak jadi pertimbangan DFB. Voeller mengakui Ruediger langsung mengontak dia dan Nagelsmann setelah insiden tersebut. Sebagai direktur olahraga, Voeller juga sudah mendiskusikan soal sang bek dengan dua petinggi DFB, Bernd Neuendorf dan Andreas Rettig. Dari sana, dipastikan tak ada hukuman, cuma peringatan keras.
“Toni adalah pemain top. Namun, sebagai pemain timnas, dia juga harus menunjukkan perilaku berkelas. Dia berhak meminta respek, tapi juga harus menunjukkan respek ini kepada orang lain tanpa kecuali,” urai Rudi Voeller soal tindakan brutal Antonio Ruediger seperti dikutip Football5Star.net dari Sport1.

Tuntutan untuk Antonio Ruediger
Rudi Voeller sebagai mantan pemain cukup dapat memahami perilaku negatif Antonio Ruediger pada final Copa del Rey. Menurut dia, luapan emosi seperti itu memang lazim terjadi di sepak bola. Meskipun demikian, dia menyebut ulah sang bek sudah keterlaluan dan tak dapat diterima sebagai pemain timnas.
“Dia itu pemain yang luar biasa dan pria yang sangat emosional, seorang petarung di lapangan. Namun, pada kasus ini, dia dan beberapa rekannya terjebak pada suasana panas yang entah mengapa sering terjadi di klub sebelum laga. Perilaku itu tidak dapat diterima. Terutama sebagai pemain timnas Jerman,” ujar Voeller.

Secara pribadi, Ruediger memahami perilakunya sangat buruk dan dia dituntut untuk lebih baik lagi pada masa mendatang. Hal itu tercermin dari pernyataan resminya lewat akun media sosial. “Aku telah melakukan kesalahan. Maaf lagi kepada wasit dan semua orang yang telah kukecewakan malam kemarin,” ucap dia.
Ulah brutal Ruediger pada pengujung laga final Copa del Rey menyedot perhatian lebih besar karena dia sebelumnya juga dijatuhi hukuman akibat perilaku kontroversial setelah Real Madrid mengeliminasi Atletico Madrid di Liga Champions lewat adu penalti. Dia dituding sebagai sosok yang emosional.
