ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Xabi Alonso sudah dipastikan jadi pelatih Real Madrid mulai musim depan. Banyak pihak antusias menanti kiprahnya bersama Los Blancos. Maklum saja, meskipun singkat, dia sempat membawa Bayer Leverkusen berjaya di Bundesliga. Pada musim 2023-24, dia membawa Die Werkself juara untuk kali pertama, tanpa kekalahan pula.
Salah satu orang yang menantikan kiprah Alonso adalah Fabio Capello, eks pelatih asal Italia. Dia mengakui potensi dan kemampuan yang dimiliki Alonso. Namun, dia mengingatkan, Madrid adalah sebuah klub yang sangat berbeda. Madrid tak dapat dibandingkan dengan Leverkusen.

“Xabi Alonso telah melakukan beberapa hal luar biasa. Itu mungkin benar, tapi menangani Real Madrid betul-betul berbeda. Itu sesuatu yang lain. Itu lebih sulit dan jauh lebih penting,” kata Fabio Capello soal tantangan berbeda sebagai pelatih Los Blancos seperti dikutip Football5Star.net dari Marca.
Capello tidak asal bicara. Patut dicatat, dia pernah 2 kali menangani Madrid, yakni pada 1996-97 dan 2006-07. Dia tahu betul tantangan dan ekspektasi tinggi yang dihadapi seseorang yang menjadi pelatih Los Blancos. Meskipun selalu membawa timnya juara LaLiga, dia tetap saja dipecat. Itu sebuah buktinya nyata keunikan Madrid.

Tantangan Xabi Alonso
Tuntutan dan ekspektasi besar itu pula yang akan dihadapi Xabi Alonso. Tantangannya kian berat karena Real Madrid tak dalam kondisi bagus. Los Balncos sudah hampir pasti mengakhiri musim ini tanpa trofi. Secara khusus, mereka pun sangat inferior terhadap sang musuh bebuyutan, Barcelona. Musim ini, mereka selalu kalah dalam 4 edisi El Clasico.
Bukan itu saja, Alonso juga menghadapi tantangan lain. Dia harus membenahi Madrid yang dalam pandangan Fabio Capello bukan sebuah tim yang padu. “Menurut saya, kedatangan (Kylian) Mbappe membuat dia bersaing secara fisik, teknik, bahkan penempatan posisi di lapangan dengan Vinicius (Junior) dan (Jude) Bellingham. Mereka tak saling membantu,” kata Capello.

Tantangan lainnya, Alonso datang sebagai pengganti Carlo Ancelotti yang membawa Madrid meraih 11 trofi dalam 4 musim terakhir. Bagi Capello, Ancelotti adalah salah satu pelatih terbaik dalam sejarah Los Blancos. Meskipun gagal total pada musim terakhirnya, dia telah meninggalkan sepatu yang sangat besar bagi penggantinya.
“Angka-angka statistik berbicara sendiri, orang-orang melupakannya. Dia memiliki tim yang kuat dan dengan tim yang kuat itulah dia meraih kemenangan. Dia sangat pandai. Dia tahu betul cara menangani ruang ganti, dan punya karisma. Itu penting. Ancelotti memiliki hal itu,” ucap Capello lagi.
