ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Ada rasa kesal dan sesal yang dirasakan Ange Postecoglou setelah Tottenham Hotspur hanya imbang 1-1 dengan Eintracht Frankfurt di kandang sendiri pada leg I perempat final Liga Europa 2025, Jumat (11/4/2025) dini hari WIB. Dia merasa The Lilywhites seharusnya tampil sebagai pemenang.
Meskipun penguasaan bola relatif berimbang, Tottenham memang punya lebih banyak peluang emas. Namun, kiper Kaua Santos tampil luar biasa dengan membuat 5 penyelamatan. Sampai-sampai, kiper asal Brasil itu disebut berkelas dunia oleh legenda Jerman, Lothar Matthaeus.

Akan tetapi, bukan hal itu yang paling disesalkan Postecoglou. Dia paling kesal oleh gol tim lawan yang tercipta pada awal babak pertama. Baru 6 menit laga berjalan, Hugo Ekitike melepaskan tembakan jarak jauh yang membobol gawang Guigliemo Vicario. Andai tak ada gol cepat itu, dia yakin Tottenham akan menang.
“Saya tak bisa meminta lebih dari para pemain. Sungguh mengecewakan kebobolan seperti yang kami alami,” urai Ange Postecoglou seperti dikutip Football5Star.net dari BBC. “Bagi kami, pukulan terbesar adalah kebobolan begitu cepat. Itu menguntungkan mereka. Saya selalu merasa kami akan menyelesaikan laga ini dengan sangat baik.”

Prediksi Ange Postecoglou
Bagi Ange Postecoglou, hasil imbang 1-1 di kandang sendiri tak ubahnya kekalahan. Dia menilai Tottenham Hotspur punya segalanya untuk meraih kemenangan. Mereka unggul dalam berbagai hal dari sang tamu, Eintracht Frankfurt. Namun, semua keunggulan itu tak berarti karena mereka gagal mencetak gol kedua.
“Saya pikir hasil ini agak mengecewakan. Pasalnya, penampilan keseluruhan betul-betul bagus. Kami mengontrol permainan, pantas menyamakan kedudukan, memberi tekanan nyata pada babak kedua, dam menciptakan beberapa peluang bagus. Sungguh mengecewakan bahwa kami gagal mendapatkan gol kedua,” ujar Postecoglou.

Eks pelatih timnas Australia itu berharap hal serupa tak terulang saat giliran melawat ke markas Frankfurt pada pekan depan. Dia memprediksi laga leg II nanti akan lebih sulit dan tak akan terbuka seperti leg I. Mereka akan butuh penyelesaian akhir lebih baik untuk meraih hasil maksimal dan lolos ke semifinal.
“Saya memprediksi leg II tak akan terbuka. Itu akan jadi pertandingan sulit dan akan ditentukan oleh momen-momen tertentu. Leg II tentu saja akan lebih ketat, mungkin masuk ke perpanjangan waktu. Itu artinya, kami akan membutuhkan semua pemain untuk siap tempur. Untungnya, hampir semua pemain bugar,” kata dia lagi.
